Ular Sanca Batik (Python reticulatus)


> Pythonidae     Python     Python reticulatus                                              ular sebelum     ular berikut


Ular Sanca Batik
Reticulated Python
Individu besar berpotensi berbahaya terhadap manusia
Suku : Pythonidae
Anak Suku: Pythoninae
Marga : Python
Spesies : Malayopython reticulatus / Python reticulatus
Panjang Maksimum : 10m

Foto 1
Foto 2
Foto 3
Foto 4
Foto 5
Foto 6
Kontribusi pada ekosistem : Pada daerah perkotaan ular ini sangat bermanfaat karena akan memangsa tikus dan kucing liar. Dalam alam liar, ia memangsa pada mamalia besar seperti rusa, babi dan hewan pengerat.

Bahaya bagi manusia : Ular ini tidak takut untuk membela dirinya dan akan menggigit kapanpun, ia pertama akan mempersiapkan diri dengan berpose bentuk 'S' dan strike mereka berjangkau cukup panjang tergantung panjang tubuh ular tersebut. Ular ini memiliki banyak gigi berlengkung, mereka memiliki pegangan yang sangat kuat dan sangat susah dilepaskan jika tergigit. Individu berukuran besar berpotensi menyekik manusia hingga mati karena mereka memiliki otot tubuh yang sangat kuat. Telah dilaporkan beberapa serangan ular ini terhadap manusia, namun mereka sangat jarang sekali akan memangsa pada manusia

Status konservasi dan ancaman : Ular Sanca Batik dimanfaatkan secara komersil untuk perdagangan kulit hewan, dari 2000 hingga 2007 Indonesia 1,247,076 individu liar telah diekspor hanya demi fashion. Ular Sanca Batik tidak memiliki masalah konservasi di Indonesia (tidak terdaftar pada IUCN Red List)

Persebaran : Ambon, Kepulauan Anambas, Babi, Batjan, Banda Besar, Bangka, Bankak, Belitung, Boano, Kalimantan, Buru, Butung, Enggano, Flores, Halmahera, Haruku, Jawa, Kalimantan, Krakatau, Lang, Lombok, Kepulauan Mentawai, Natuna Archipelago, Nias, Obira, Kepulauan Riau, Saparua, Seram ; Simeulue, Kepulauan Sula, Sulawesi, Sumatera, Sumba, Sumbawa, Tanimbar, Ternate, Timor, Verlate, Kami ) ; Timor - Leste

Sanca batik merupakan salah satu ular yang paling menganggumkan di seluruh Asia. Dengan panjang tubuh maksimum sekitar 10 meter, ular ini adalah ular terpanjang di dunia, walaupun kebanyakan individu tidak pernah akan mencapai kepanjangan tersebut oleh karena kesediaan mangsa dan adanya lingkungan hidup optimum.

Kebanyakan individu yang ditemukan berukuran sekitar 3 hingga 5 meter panjangnya, namun spesimen sebesar 5 hingga 6 meter panjangnya kadang-kadang ditemukan.

Ular ini sangat adaptif dan dapat hidup di berbagai macam habitat, bahkan sering ditemukan di dekat tempat tinggal manusia, mulai dari hutan dataran rendah, daerah agrikultur seperti sawah dan perkebunan, semak belukar, tepi hutan bakau hingga hutan pegunungan pada ketinggian 1500m.

Ular ini merupakan constrictor (penyekik) yang sangat kuat, ia memangsa terutama pada mamalia berukuran medium hingga besar, mulai dari tikus, tupai, musang, rusa dan babi. Pada daerah dekat tempat tinggal manusia, mereka biasa memangsa pada tikus dan kucing liar.

Mereka juga merupakan perenang yang mahir, khususnya pada individu kecil yang akan segera melindungkan dirinya dibawah badan air jika merasa terancam.

Walaupun ia terutama hidup di darat, ia juga merupakan pemanjat yang mahir, dapat memanjat pohon hingga ketinggian tertentu dan mampu menaiki tembok dengan cukup gampang, sehingga ular ini sering ditemukan dan berinteraksi dengan manusia.

Ular ini memiliki corak tubuh yang sangat menyolok, ia memiliki pola berliku-liku berwarna hitam pada tubuhnya yang diselingi beberapa bercak coklat gelap atau abu-abu dengan bercak-bercak putih kecil. Kepala ular ini memanjang dengan garis hitam pada tengahnya, matanya oranye dengan pupil vertikal. Sisik ular ini berwarna-warni saat terkena oleh sinar matahari.

Ular ini menelur dalam jumlah yang sangat berlimpah, dapat mencapai hingga 124 butir telur, namun biasanya hanya 50 hingga 100 butir telur. Proses inkubasi memerlukan waktu 3 bulan, individu baru menetas sepanjang 70cm dan mirip induknya.

Foto 1 : Seekor Individu Remaja di atas tumpukan dedaunan mati (Photo courtesy Hans Breuer)
Foto 2 : Individu dewasa sedang mencerna mangsa sangat besar, kemungkinan rusa (Photo courtesy Mathilde Chanvin)
Foto 3 : Individu dewasa berada pada sebuah sungai di Pulau Tioman, Malaysia (Foto 3 : Photo courtesy Chris Hay)
Foto 4 : Seekor individu besar dari Jawa Barat (Foto 4 : Foto oleh Nathan Rusli)

 Jenis ular lain tidak potensi berbahaya terlihat serupa


Subspecies yang ada :
  • Malayopython reticulatus reticulatus
  • Malayopython reticulatus saputrai
  • Malayopython reticulatus jampeanus


Nama umum
  • Indonesia
    • Ular Sanca Batik
  • Inggris
    • Reticulated Python


    Sinonim
    • Boa reticulata SCHNEIDER 1801
    • Boa rhombeata SCHNEIDER 1801
    • Boa Phrygia SHAW 1802
    • Coluber Javanicus SHAW 1802
    • Python reticulatus — FITZINGER 1826
    • Constrictor schneideri — WAGLER 1830
    • Python schneiderii — CUVIER 1831: 96
    • Morelia reticulatus — WELCH 1988
    • Python reticulatus — MCDIARMID, CAMPBELL & TOURÉ 1999: 179
    • Broghammerus reticulatus — HOSER 2004
    • Broghammerus reticulatus dalegibbonsi HOSER 2004
    • Broghammerus reticulatus euanedwardsi HOSER 2004
    • Broghammerus reticulatus haydnmacphiei HOSER 2004
    • Broghammerus reticulatus neilsonnemani HOSER 2004
    • Broghammerus reticulatus patrickcouperi HOSER 2004
    • Broghammerus reticulatus stuartbigmorei HOSER 2004 (nom. dub.)
    • Broghammerus reticulatus — RAWLINGS et al. 2008
    • Phyton reticulatus — RELOX et al. 2011 (in error)
    • Python (Broghammerus) reticulatus reticulatus — KOCH 2012
    • Python reticulatus — WALLACH et al. 2014: 621
    • Python reticulatus — CHAN-ARD et al. 2015: 153
    • Malayopython reticulatus jampeanus (AULIYA et al. 2002)
    • Python reticulatus jampeanus — DE LANG & VOGEL 2005
    • Broghammerus reticulatus jampeanus — RAWLINGS et al. 2008 (by implication)
    • Python reticulatus jampeanus — KOCH 2011
    • Python (Broghammerus) reticulatus jampeanus — KOCH 2012
    • Python reticulatus jampeanus — WIRTH & GEIGER 2012
    • Malayopython reticulatus jampeanus — REYNOLD et al. 2014
    • Malayopython reticulatus saputrai (AULIYA et al. 2002)
    • Python reticulatus saputrai AULIYA, MAUSFELD, SCHMITZ & BÖHME 2002
    • Broghammerus reticulatus saputrai — RAWLINGS et al. 2008 (by implication)
    • Python (Broghammerus) reticulatus saputrai — KOCH 2012
    • Malayopython reticulatus saputrai — REYNOLD et al. 2014 


    Sumber :

    1 comment:

    1. Sangat menginspirasi, dalam blog saya https://www.indonesiagreatview.online/2019/01/python-types-from-indonesia-called-sanca.html . terima kasih

      ReplyDelete